Ditulis/diterjemahkan oleh : dr Inez Nimpuno MPS MA – pasien kanker payudara dan penggiat masalah kanker di Indonesia
Sumber-sumber info dan tulisan yang diterjemahkan: lihat berbagai link dibagian paling bawah halaman ini.
Didahului oleh testimoni [tanggal 12 May 2023] dari mbak Endah Dwi Kurniati (survivor stadium awal TNBC selama 19 tahun – ketua komunitas Srikandi Indonesia) . Mbak Endah adalah bukti dari ‘teori’ dari besar kecilnya resiko kembali (= relapse/recur/metastatik) tidaknya stadium awal TNBC : yaitu makin lama tidak ditemukan bukti ada kanker di badan , terhitung dari waktu di diagnosa, maka MAKIN KECIL bahkan bisa dikatakan hampir tidak mungkin kanker akan kembali. [baca tulisan sesudah testimoni mbak Endah].
Disclaimer/Penafian: Tulisan ini TIDAK UNTUK menggantikan advis dokter masing -masing. TETAPI, ditujukan untuk memberikan informasi yang berasal dari sumber-sumber yang menurut penulis bisa dipercaya dan ber-reputasi (dengan tautan kesemua sumber tulisan, tersedia di halaman ini). Dituliskan kembali (juga dikomentari) dengan bahasa Indonesia yang diusahakan sesimpel mungkin tanpa mengurangi info medis yang ingin disampaikan. Tujuan besarnya: pasien yang lebih mengerti sudut medis dari kanker payudaranya diharapkan akan lebih terkuatkan., |
Endah Dwi Kurniati – ketua Komunitas Srikandi Indonesia – Survivor TNBC stadium awal [19 tahun pada thn 2023]
Kanker Payudara Anugerah Terindah dari Tuhan Nama saya Endah terdeteksi kanker payudara pada tahun 2004 Suatu hari saat saya mandi teraba ada benjolan di payudara sebelah kanan. Saya langsung konsultasi ke dokter yang menyarankan dilakukan Ultrasonografi (USG) payudara dan mammografi. Dari hasil pemeriksaan USG dan mammografi Dr Sonar Panigoro Sp,B Onk menyarankan untuk langsung operasi saja. Saat itu saya tanya apakah tidak dibiopsi saja dulu, beliau menjawab tidak usah. Jadi ya sudah pasrah lah saya. Dengan pertimbangan anak yang masih kecil-kecil saya memilih melakukan tindakan operasi di sebuah rumah sakit di Bekasi yang lebih dekat dari rumah… Operasi dilakukan oleh dokter spesialis bedah onkologi di RS tersebut. Karena posisi tumor pada payudara yang ukuran payudara saya tidak besar maka diputuskan operasi mastektomi yang dilakukan. Dari hasil pemeriksaan jaringan tumor pada payudara yang sudah diangkat tersebut, terkonfirmasi bahwa benjolan tersebut adalah kanker payudara dengan patologi anatomi (PA) menunjukkan karsinoma duktal invasif, grade 2 dan stadium 2A. Sesudah operasi, terapi berlanjut dengan kemoterapi 6 kali dan radiasi 25 kali. Hasil tes Immunohistokimia (IHK) saya menunjukkan bahwa sub-tipe kanker payudara saya adalah triple negatif, atau sering disingkat TNBC (triple negative breast cancer), yang artinya, tidak ada reseptor hormon estrogen (ER negatif), tidak ada reseptor hormon progesteron (PR negatif ) di sel kanker saya, dan juga tidak ada kelebihan protein HER2 (artinya HER2 nya negatif). Artinya, selain operasi, kemoterapi dan radiasi, maka tidak ada terapi lain yang tersedia waktu itu. Jadi untuk selanjutnya saya hanya berusaha untuk mengatur pola hidup sehat yaitu makan makanan sehat (makan secukupnya tanpa banyak pantangan), tidak mengandung pengawet, pewarna buatan dan MSG, juga minimal gula. Dan juga selalu berusaha aktif dengan olahraga teratur. Disaat terdeteksi kanker payudara perasaan yang hadir pasti tidak karuan tapi demi keluarga terutama anak-anak yang masih kecil-kecil saya motivasi diri untuk dapat menyelesaikan treatment pengobatan medis dengan baik dan sehat kembali… Alhamdulillah saya sudah mendapat remisi 19 tahun survive. Kegiatan saya saat ini adalah melakukan pendampingan kepada teman-teman yang baru terdeteksi kanker payudara… Dengan berbagi pengalaman, saya berharap teman-teman seperjuangan dapat termotivasi sehingga tumbuh semangat juang untuk meraih kesembuhan. Tapi motivasi dari diri sendiri lah modal utama perjuangan melawan kanker… Keikhlasan menerima anugrah dari Tuhan inilah yang akan meringankan langkah dan menumbuhkan energi positif dalam diri sehingga pengobatan medis yang dijalani lebih efektif. Kanker bukan akhir segalanya tapi awal hidup yang lebih baik, bermakna dan bermanfaat. |
Stadium awal tripel negatif (triple negative) kanker payudara (disingkat TNBC).
TNBC adalah jenis kanker payudara yang pada sel sel kankernya tidak ditemukan ada reseptor (penerima) hormon estrogen dan progesteron, juga tidak ditemukan ada protein HER2 yang berlebihan. Sekitar 15 persen (15%) dari seluruh kasus kanker payudara bertipe TNBC.
TNBC pada umumnya merespon baik kemoterapi. [Artinya, biasanya dengan kemoterapi, hasilnya baik]. Dibandingkan dengan jenis kanker payudara yang lain, pasien TNBC cenderung mengalami kankernya kembali (= relaps/recur/menjadi metastatik atau stadium lanjut) dalam kurun waktu sampai lima (5) tahun sesudah didiagnosa stadium awal. TETAPI, melewati masa 5 tahun pertama, dalam jangka panjangnya (lebih dari 10 tahun) , kembalinya kanker stadium awal TNBC menjadi stadium lanjut/metastatik menjadi makin kecil.
Terapi TNBC
Terapi TNBC bisa terdiri dari:
- Kemoterapi
- Operasi
- Radioterapi
- Imunoterapi (yang mungkin hanya bisa didapatkan melalui partisipasi dalam uji klinis dari obat imunoterapi tertentu untuk TNBC)
Karena TNBC biasanya merespon baik terhadap kemoterapi, maka dokter ahli kanker anda [yaitu dokter onkologi medik (dokter onko medik ) atau di Indonesia gelarnya Sp Pd KHOM (karena kemoterapi adalah terapi sistemik – artinya sistemik: dampak terapi sistemik itu seluruh badan, catatan: Sp Pd KOHM trainingnya tentang terapi sistemik) maka dokter anda biasanya akan membuat rancangan/rencana kemoterapi apa yg paling tepat untuk anda. Rancangan terapi ini seharusnya disesuaikan dengan keadaan masing-masing individu dan apa yang paling diinginkan/paling cocok dengan situasi pasien.
Kemoterapi untuk TNBC sering diberikan SEBELUM operasi. Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi dinamakan neoadjuvant chemotherapy (yaitu kemoterapi yang diberikan sebelum operasi). Dibawah ini daftar keuntungan kalau kemoterapi diberikan sebelum operasi:
- Memberi kesempatan untuk melihat apakah kemoterapi yang diberikan bekerja memperkecil tumor ganas/kankernya.
- Memberi kemungkinan dilakukannya operasi payudara dimana tidak semua bagian payudara diangkat (= breast conserving surgery, contoh lumpectomy) daripada dilakukan mastectomy, kalau nantinya ditemukan tumor ganas/kankernya mengecil secara signifikan.
- Memberi waktu untuk melakukan tes gen (genetic testing) untuk menentukan apakah pasien mewarisi/mempunyai gen BRCA yang mutasi. Jika tes gen ini hasilnya positif, maka bisa mempengaruhi jenis operasi seperti apa yang bisa dipertimbangkan.
Terapi TNBC bisa ternasuk radioterapi sesudah operasi, khususnya kalau jenis operasinya adalah lumpectomy (mengambil tumor/kankernya saja dan sebagian jaringan yg sehat disekitar tumor).
Ada kemungkinan anda ditawari terapi dengan imunoterapi, biasanya melalui program uji klinis yang tersedia, tentu saja untuk semua dan setiap uji klinis, ada kriteria-kriteria khusus yang ketat yang harus dipenuhi menurut uji klinis masing-masing. Meskipun di Indonesia jarang ada uji klinis (biasanya uji klinis yang bereputasi selalu ber afiliasi dengan uji klinis tingkat dunia) tetap tanyakan pada dokter apakah ada uji klinis yang tersedia yang kira2 cocok untuk anda. .
Fakto resiko mendapatkan triple negative kanker payudara
Siapapun, punya kemungkinan didiagnosa TNBC. Tetapi ada beberapa hal yang meningkatkan resiko (= kemungkinan dihidupnya) seseorang mendapatkan TNBC ini.
Mempunyai gen yang bernama gen BRCA yang mutasi (= ada kelainan)
Semua orang mempunyai gen yang bernama BRCA1 dan BRCA2. Gen-gen ini normalnya mencegah kanker berkembang. Tetapi, kalau gen gen ini bermasalah atau ada kelainan (yang sering disebut mutasi) pada gen gen ini atau salah satu dari gen gen ini, maka orang yang mempunyai mutasi pada gen BRCA 1 atau gen BRCA2nya mempunyai resiko (kemungkinan) terkena kanker payudara, kanker indung telur (ovarian cancwer) dan pada laki-laki: kanker prostat.
Kelainan (mutasi ) pada gen gen ini bisa diturunkan dari generasi ke generasi.
Sekitar 5%-10% dari seluruh orang yang didiagnosa kanker payudara ditemukan mewarisi gen BRCA1 atau BRCA2 yang mengalami mutasi.
Mutasi pada gen BRCA1 dihubungkan dengan resiko yang lebih tinggi mengalami TNBC. Tidak semua TNBC disebabkan oleh gen gen BRCA yang mengalami mutasi, tetapi juga perlu dicatat tidak semua kanker payudara yang disebabkan oleh BRCA yang mutasi adalah TNBC.
Mutasi pada gen BRCA2 biasanya ditemukan pada kanker payudara dengan reseptor estrogen progesteron pada permukaan sel kanker payudaranya (oestrogen receptor positive (ER+) breast cancer)
Kalau dalam keluarga ada riwayat yang kuat (tiga atau lebih anggota keluarga dari pihak yang sama) ada yang didiagnosa kanker payudara atau/dan kanker indung telur (ovarian cancer) , ada kemungkinan anda dan anggota keluarga anda yang lain mempunyai mutasi pada gen BRCA mereka.
Perempuan yang belum memasuki masa menopause
Dalam dunia kanker payudara, perempuan yang belum menopause mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi terdiagnosa TNBC dibandingkan dengan yang sudah menopuase. Para ilmuwan dibidang kanker payudara belum bisa menemukan apa yang menjadi penyebabnya. Sejumlah penelitian sedang dilakukan untuk mendapatkan jawabannya.
Pentingnya dukungan untuk pasien TNBC
Banyak jenis (sub-tipe) kanker payudara dan setiap jenis terapinya berbeda. Karena TNBC termasuk jenis kanker payudara yang terjadi lebih jarang, maka banyak pasien TNBC mengalami kesulitan mengerti opsi/pilihan terapi TNBC pada waktu bediskusi dengan pasien dengan jenis kanker payudara yg lain (= yg bukan TNBC). Sehingga, idealnya, untuk bisa lebih mengerti, cari info yang lebih jelas pada dokter anda, atau mencari bacaan yang bisa dipercaya kebenarannya, ikut seminar tentang TNBC, atau berdiskusi di komunitas-komunitas yag mendukung pasien TNBC, semoga bisa berguna.
Sejumlah pasien TNBC merasa mendapatkan dukungan yang baik melalui komunitas TNBC (misalnya TNBC dari CISC).
Riset tentang TNBC
Sejumlah penelitian menemukan bahwa TNBC ternyata mempunyai subtipe sub-tipe nya lagi, ada jenis-jenisnya lagi. Ini akan membuka peluang untuk terapi baru yang bisa lebih tepat untuk men-target jenis-jenis TNBC ini.
Terapi target pada saat ini sedang diteliti dengan menggunakan terapi untuk kanker-kanker yang timbul karena ada masalah pada gen BRCA – contohnya seperti anti PARP (PARP inhibitors) , yaitu sebuah jenis terapi target (yang mula-mula dipakai untuk terapi kanker indung telur) dan anti PI3K/AKT (PI3K/AKT inhibitors) dan juga obat-obat imunoterapi lainya yang sedang atau sudah dipakao untuk jenis kanker lain.
Sumber tulisan yang diterjemahkan:
https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/her2-positive